Kamis, 10 Maret 2022

JANGAN MINTA BERLEBIH - DENGAN ISTIQOMAH PASTI AKAN DILEBIHKAN


            Senin pahing merupakan hari yang ditunggu tunggu dan istimewa bagi para keluarga besar Ansor Bnaser PAC Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk.pasalnya hari tersebut selain sebagai ajang silaturahim juga sebagai temu kangen serta ngaji bersama.perkumpulan sahabt sahabat ini sering dinamakan “Ngabas” Ngaose Ansor Banser Wilangan.
Senin pahing, 07 Maret 2022 kemarin dihadiri cukup banyak anggota, selain dari wilangan sendiri juga ada sebagian sahabat Ansor Banser Luar Wilangan, bahkan tak sedikit rombongan peziarah karena kebetulan lokasi kegiatan di Masjid Syekh Suluhi area pemakaman Sekh suluhi juga ikut dalam kegiatan NGABAS yang bertajuk Dzikir Istighosah, Sholawat, Ngaji dan Ngopi tersebut.
            Dalam maudhohnya Gus Yassir Arafat membuka dengan Barang siapa yang ingin bahagia diakhirat harus memperbanyak berfikir. Kita semua ini diberikan akal dan fikiran harus menggunakan untuk berfikir, karena sebab dengan berfikir kita pasti akan tidak berbuat salah. Selain itu dengan berfikir, kita juga akan mampu membedakan mana yang haq mana yang batil, mana perintah mana larangan.
            Selanjutnya ketika sudah mengetahui mana yang harus di lakukan, lantas bagaimana mampu untuk memoles dalam keistiqomahan. Istiqomah adalah continue, terus menerus, ajek kalau bahasa jawanya.  Di dalam sebuah ibadah hal yang terberat adalah istiqomah. Karena Al istiqomatu khoirun min alfi karomah Istiqomah itu lebih baik dari seribu karomah.
Istiqomah adalah hal yang paling berat dalam pelaksanaan ibadah. Sebab ketika suatu amalan tersebut dilakukan namun tidak istiqomah makan manfaatnya tidak terlihat. Tidak terlihat, bukan tidak bermanfaat sebab, semua amalan apapun pasti ada manfaatnya namun belum diprlihatkan. Suatu saat jika istiqomah tersebut sudah bisa dilaksanakan insya Allah manfaat tersebut akan muncul dengan sendirinya.
            Beliau Gus Yassir Arafat mengibaratkan seperti Rutinan yang ada di Masjid Syekh Suluhi ini. bahwasannya ketika sudah berani memulai, bagaimanapun kondisinya beliau menghaturkan kita punya kewajiban untuk melaksanakan dengan istiqomah. Entah satu atau dua orang saja yang hadir beliau tetap laksanakan. Bahkan ketika tidak ada yng hadirpun beliau berkata akan tetap melaksanakannya. Karena ini semua merupakan sebuah proses, prose situ harus dipaksa. Jika sebuah proses tanpa ada paksaan dari dalam dirinya sendiri pasti tidak akan sampai.
Ada sebuah perkataan “ambilah Ayat Alqur’an sesukamu dan buatlah semaumu”. Ibarat kalian membaca Al-qur’an lali meminta kepada Allah untuk bisa terbang, lantas apa langsung bisa terbang? Tetntu jawabnya bisa, Karena Allah maha segalanya. Namun, apakah keyakinan kita harini sudah sampai di level tersebut. Lain halnya ketika mampu sedikit demi sedikit membaca al-qur’an dari juz per juz kembali lagi dengan istiqomah suatu saat manfaat bisa terbang pasti akan didapatnya. Lebih baik tak usah mengharap yang berlebih, jalani saja secara istiqomah pasti akan di beri yang lebih-lebih oleh Allah SWT.
            Jadi semua perbuatan itu tergantung dari keistiqomahnnya. Bukan tentang kadar banyak sedikitnya. Sedikit secara istiqomah akan pasti terlihat manfaatnya disbanding banyak namun tidka istiqomah. Lantas sudah tentu jika yang sedikit sudah iqtiqomah harus ditambah sedikit sedikit lam lama akan menjadi sesuatu yang banyak juga istiqomah.Yang paling inti kita semua harus punya pegangan suatu hal yang rutin atau istiqomah kita lakukan, karena pentingnya istiqomah tersebut. (TRA)

Minggu, 06 Maret 2022

SYA’BAN BULAN ISTIMEWA (Dari turunnya ayat perintah Sholawat Hingga Khabar gembira tentang umat Nabi Muhammad SAW)


Sering kita mendengar gaungan riuh keutamaan bulan Sya’ban, namun terkadang kita juga masih berfikir, kenapa bulan sya’ban ini merupakan salah satu bulan yang diagungkan. Gaungan riuh itu juga bisa kita buktikan semakin ramainya orang berziaroh ke makam para auliyaillah, pujian pujian dimasjid yang yang terucap sya’ban. KH. Abas Arfiyah Menjelaskan keutamaan bulan Sya’ban saat acara yang dikemas “Nyadong Syafaat Kanjeng Nabi Muhammad SAW dalam rangka Isro’ mi’roj Serta 7 Bulan putrid dari Ust Mahfudz Romli pada Jum’at, 04 Maret 2022 yang kebetulan bertepatan pada tanggal 2 sya’ban. Beliau  KH Abas mengatakan, jika isro’ mi’roj itu pasnya sudah kemarin tanggal 27 Rojab, tapi namanya memperingati, peringatan itu kapanpun bisa.

KH. Abbas Arfiyah Menegaskan, Sangat penting untuk diketahui Mulai tanggal 14 – 16 sya’ban merupakan naiknya laporan cataan amalan kita kepada Allah SWT atau yang disebut Nisfu Sya’ban. Maka dari pada itu Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk berpuasa pada waktu tersebut, dengan tujuan saat terakhir pencataan amal yang akan disetor kepada Allah SWT kita sedang dalam keadaan puasa.

Ayat perintah sholawat yang berbunyi “ Innallaha wamala ikatahu yusholluna alannabi ya ayyuhalladzinaamanu shollu alaihi wasaalimu tasliima” ini juga diturunkan di bulan sy’aban, Masya Allah ini merupakan peristiwa yang sangat agung. Dalam kitab durotun nasihin di sebutkan, suatau saat pada tanggal 13 sya’ban Nabi Muhammad SAW dibangunkan oleh malaikat jibril pada malam itu, “Muhammad Kum Fatahajjat” Muhammad Bangun bertahajutlah, lantas kemudian beliau bangun dan sholat tahajud. Kemudia menjelang subuh Malaikat Jibril kembali turun matur kepada Kanjeng Nabi, Muhammad panjenengan bungah (Senang sekali), “kenapa kok begitu ?” tanaya kanjeng Nabi ke Malaikat Jibril. Malaikat Jibril Menjawab, “ sepertiga dari umat panjenengan dijamin masuk surga. Lantas kemudian kanjeng Nabi kembali bertanya” lantas yang dua per tiga sisanya dimana, kik hanya sepertiga?”. Pada malam 14 kembali Kanjeng Nabi dibangungkan untuk bertahajut oleh Malaikat Jibril, menjelang fajar Malaikat Jibril kembali memberikan kabar, bahwa dua per tiga umat mu masuk surga. Ini semua berkat barokah sholat tahajut Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang selalu memikirkan umatnya.

Inilah keuntungan kita menjadi umat Nabi Muhammad SAW Ucap beliau KH Abbas Arfiyah. Beliau selalu memikirkan umatnya, bagaimana umatku. Lain dengan seperti kita kita, jika sholat Tahajut yang di minta ya jodoh bagi yang belum punya jodoh, yang duda atau janda ingin nikah lagi, yang punya hutang segera lunas hutangnya, yang belum punya rumah segera bangun rumah, ini tahajut kita. Sangat jauh berbeda dengan Kanjeng Nabi Muhammad SAW karena yang dimiliki beliau adalah Ummati Umatku umatku, karena beliau selalu memikirkan keselamatannya umatnya, Nasib umatKu nanti bagaimana,sampai sedemikian Nabi kita memikirkan kita Pungkas KH Abas.

Akhirnya pada malam tanggal 15 sya’ban ( nisfu sya’ban), Kanjeng Nabi Muhammad kembali dibangunkan oleh Malaikat jibril, Kum Fatahat Bangun bertahajutlah, lalu Malaikat jibril memberikan khabar, Kanjeng Nabi “ Semua Umatmu Akan Masuk Surga Allah SWT”. Alhamdulillah.. walaupun sudah  tentu dengan criteria criteria atau sesuai dengan ketentuan, namun secara umum semua Umat Nabi Muhammad SAW akan masuk surga.

Maka sebagai umat zaman sekaran seperti kita ini, yang ibadah yaa malas,puasa sunah yaa tidak mau, sedikit-sedikit marah kepada istri, tidak ada yang bisa di buat pancatan amal kita Tidak ada yang bisa dibuat andalan. Lantas yang harus kita lakukan, kita sering ikut majlis-majlis dzikir, majlis sholawat, ikut atau bahasa jawanya Gandol Kiai, para Habaib yang masih istiqomah melaksanakan perintah Allah dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Kita bisa ikut nderek meneladani beliau, kita khusnudzon dan harus yakin bahwa nanti kita akan bersama menjadi satu, ikut rombongan beliau beliau hingga di akhirat Surga Allah SWT. (TRA)